Kamis, 07 Juli 2011

Model Pembelajaran Konvensional

Model Pembelajaran Konvensional

Konvensional = tradisional = kuno = jadul ( JAMAN DULU :-) . Bagaimana menurut Anda ? Sama atau tidak itu terserah Anda ! Yang pasti konvensional juga terdapat dalam cara mengajar seorang guru. Salah satu modelnya adalah model pembelajaran konvensional, model yang masih banyak digunakan oleh guru. Menurut Roestiyah N.K. (1998) cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah Pendidikan ialah cara mengajar dengan ceramah. Sejak duhulu guru dalam usaha menularkan pengetahuannya pada siswa dengan cara lisan atau ceramah. Pembelajaran konvensional yang dimaksud adalah pembelajaran yang biasa dilakukan oleh para guru. Bahwa, pembelajaran konvensional (tradisional) pada umumnya memiliki kekhasan tertentu, misalnya lebih mengutamakan hapalan daripada pengertian, menekankan kepada keterampilan berhitung, mengutamakan hasil daripada proses, dan pengajaran berpusat pada guru. Guru biasanya mengajar hanya menggunakan buku teks atau LKS, dengan mengutamakan metode ceramah dan kadang-kadang tanya jawab. Tes atau evaluasi yang bersifat sumatif dengan maksud untuk mengetahui perkembangan jarang dilakukan. Siswa harus mengikuti cara belajar yang dipilih oleh guru, dengan patuh mempelajari urutan yang ditetapkan guru, dan kurang sekali mendapat kesempatan untuk menyatakan pendapat.
Banyak kita temukan di lapangan bahwa selama ini pembelajaran IPA didominasi oleh guru melalui metode ceramah dan ekspositorinya. guru jarang mengajar siswa untuk menganalisa secara mendalam tentang suatu konsep dan jarang mendorong siswa untuk menggunakan penalaran logis yang lebih tinggi seperti kemampuan membuktikan atau memperlihatkan suatu konsep. Hal senada ditemukan oleh Marpaung (2001) bahwa dalam pembelajaran IPA selama ini siswa hampir tidak pernah dituntut untuk mencoba strategi dan cara (alternatif) sendiri dalam memecahkan masalah. dapat diambil suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan pembelajaran IPA secara biasa adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang selama ini kebanyakan dilakukan oleh guru dimana guru mengajar secara klasikal yang di dalamnya aktivitas guru mendominasi kelas dengan metode ekspositori, dan siswa hanya menerima saja apa-apa yang disampaikan oleh guru, begitupun aktivitas siswa untuk menyampaikan pendapat sangat kurang, sehingga siswa menjadi pasif dalam belajar, dan belajar siswa kurang bermakna karena lebih banyak hapalan.
Menurut berbagai sumber , model ini sebenarnya sudah tidak layak lagi digunakan dalam suatu proses pengajaran, dan perlu diubah. Namun perlu diingat, ketika belum berkembangnya dunia pendidikan seperti sekarang , model apakah yang digunakan oleh seorang guru pada masa dulu ? Bukankah mereka menggunakan model konvensional ? itu jelas, apalagi di daerah yang kurang dijangkau oleh sumber-sumber informasi, seperti daerah pedalaman, atau daerah yang baru mengenal pendidikan, baru memiliki tenaga pengajar yang alakadarnya, serta berbagai fasilitas yang kurang mendukung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar